Home | Punya Band? Kirim Profil band kamu KLIK DISINI | New here? Sign Up | Log out

Sabtu, 04 September 2010

MAYOR LABEL TELAH MATI

META INFO : "Untuk teman-teman Band yang ingin profilnya ditampilkan di Blog ini silahkan Klik disini"
"Mayor Label telah mati. Maka buat apa lagi berharap pada sesuatu yang telah mati ?"

STASIUN TV
Sejak dulu, industri musik selalu dikuasai oleh mayor Label. Tapi apakah keadaannya masih sama hingga sekarang ? Di zaman stasiun tv masih sedikit, mayor Label memang sangat berkuasa. Setiap penayangan acara musik di tv, dikuasai oleh mayor Label. Namun, sekarang ini, jumlah stasiun tv menjadi banyak. Upaya yang dilakukan oleh mayor Label untuk menguasai jaringan tv seperti dulu, tidaklah mudah dan murah lagi. Persaingan antar stsiun tv juga menyebabkan kreativitas tayangan harus menjadi semakin beragam. Jika tidak, maka tv yang tidak kreativ akan ditinggal pemirsa. Maka bermunculanlah tayangan musik yang dikemas dalam warna baru yang menarik perhatian, mewabah dan digandrungi dimasyarakat,seperti AFI, Indonesia Idol, Indonesia mencari bakat, dan lain-lain. Maka hal ini tentu menjadi semakin sulit bagi mayor label untuk memasuki jaringan tv, karena stasiun tv kini sadar, bahwa mereka dapat mengolah sendiri tayangan hiburan musik mereka tanpa harus didikte oleh mayor Label. Disamping itu, keuntungan yang didapat jauh lebih besar bagi stasiun tv, tanpa harus berbagi dengan siapapun dan kreativitas menjadi semakin luas. Kini, mayor Label mendapat saingan baru, karena stasiun tv telah menjadi raksasa baru dalam industri musik, telah menjadi lawan, bukan teman lagi.

PRODUSEN PRODUK
Kekuatan, kekuasaan dan pengaruh yang dimiliki stasiun tv menjadi sangat besar. Sehingga tarif iklan di tv menjadi sangat mahal. Dengan keadaan ini, maka sponsor/produsen harus mencari jalan lain bagi kepentingan promo dan publikasi produknya. Beberapa tahun belakangan ini dapat dilihat, bahwa hampir berbagai produsen menggalang event diberbagai daerah demi kepentingan promo dan publikasi produknya. Akibatnya, EO tumbuh subur dimana-mana. Kreativitas antar EO juga menciptakan suasana baru dalam menampilkan sajian bermusik. Disamping itu, upaya produsen menggunakan event musik sebagai kepentingan promo dan publikasi alternatif selain tv, harus berbeda dengan tayangan musik yang ditawarkan oleh stasiun tv. Maka terciptalah ajang-ajang pencarian bakat yang dilakukan berbagai produsen, mulai dari rokok hingga makanan instan. Hal ini tentu menyebabkan munculnya saingan baru bagi mayor Label. Kini, ada dua raksasa baru yang muncul dalam industri musik selain mayor Label, yaitu : stsiun tv dan produsen produk.


TEKNOLOGI
Tidak sampai disitu pukulan yang diterima oleh mayor Label. Keuntungan yang diraih oleh mayor Label selama ini adalah dengan mengandalkan penjualan kaset dan cd. Namun dengan kemajuan teknologi saat ini, suasana dan keadaan baru terbentuk. Era orang mendengarkan lagu melalui kaset dan cd telah berakhir. Hadirnya tawaran mp3, mp4, hp, flasdisk dan sebagainya yang dapat memudahkan siapa saja untuk menikmati sekaligus menggadakan sesuka hati lagu apa saja, adalah merupakan pukulan yang keras bagi mayor Label. Kemudahan teknologi baru membuat orang dapat mengakses lagu apapun dalam dunia maya yang multy media. Namun, cara ini juga memberi dampak peluang baru bagi siapa saja yang ingin memperkenalkan karyanya melalui media tersebiut. Sehingga, hadirnya teknologi baru selain memberi dampak bagi matinya mayor Label, juga telah mengalihkan perhatian masyarakat dari media konvensional seperti radio dan tv ke multy media. Mayor Label telah mati. Maka buat apa lagi berharap pada sesuatu yang telah mati ?

Dengan semua suasana dan keadaan tersebut, maka sangat berat bagi mayor Label untuk bangkit dari kematiannya. Maka, cara baru yang dilakukan oleh mayor Label untuk tetap mempertahankan kelangsungan hidupnya adalah dengan menjual dirinya kepada siapa saja yang masih beranggapan bahwa mayor Label masih “cantik” seperti dulu. bagi pemusik, band atau penyanyi yang berambisius, memiliki modal dan masih percaya bahwa mayor Label adalah dewa industri musik, akan menjadi pelanggan bagi mayor Label yang menjual dirinya. Band tersebut harus menyerahkan sejumlah uang untuk menikmati segala yang ditawarkan mayor Label. Kini, tarif yang dikenakan mayor Label bagi siapa saja untuk masuk dalam pelukannnya (untuk biaya rekaman dan produksi) berkisar 150-200 juta tiap band/artis. Biaya tersebut belum termasuk promosi dan publikasi. Total harga jualan mayor Label ketiap musisi/artis yang ingin membeli dirinya adalah berkisar 250 juta hingga tak terbatas.

1 komentar:

TENO mengatakan...

Bagi musisi, ini kabar baik buat kita semua......
Kapitalis harus berakhir.

Posting Komentar

Dari Inforedia.com